Ketika tinta suria dicoretkan pada kanvas malam
Sinar suria ibarat merekah dari kegelapan
Mencoretkan bait-bait kata dari jingganya sinaran
Berkumandangnya kalimah yang menggegar jiwa dan alam
Fajar menyinsing lalu pagi menerpa
Memukau dunia dengan sinaran jingga
Mewarnai dunia dengan kecerahan warna
Pandangan diluaskan, hati diringankan sama
Burung-burung berkicauan menyanyi lagu riang
Bersyukur kerana malam berganti siang
Bagaikan bertasbih memuji kebesaran yang Maha Kuasa
Bersujud kerana kagum atas kekuasaan yang Maha Esa
Saat teriknya suria mula menyengat
Hati jadi rimas, gelisah dan memberat
Mula menantikan tinta-tinta hitam untuk kembali mewarnai alam
Menghilangkan dari pandangan sang suria yang mula kejam
Di kala tinta-tinta hitam bagaikan tertumpah pada kanvas alam
Kecerahan hilang, yang tinggal hanyalah kelam yang suram
Tiada lagi sengatan sang suria, yang ada kini cuma dinginnya malam
Jiwa mula diselubungi kegelapan dan kesunyian yang mendalam
Akhirnya yang diinginkan adalah kembalinya sinaran sang suria
Mewarnai kembali kegelapan dengan warna-warna tinta
Kerana hati tak pernah merasa cukup dengan apa yang ada
Selalu goyah, berubah mengikut peredaran masa
Bila nanti tinta alam akhirnya tiada
Kanvasnya kosong, tiada penaungnya
Kebinasaanlah bagi manusia atas tamaknya rasa
Balasan Illahi atas rasa syukur yang tak pernah ada
Dan moga dengan taubat, alam ini akan kembali berwarna~
Pesta Buku Antarabanga Kuala Lumpur 2023 - sebuah catatan
-
Ini bukan sebuah pesta yang saya sudah bersedia sepenuhnya. Ada debar yang
mengeram dalam hati, dan pada ketika pesta bermula, ia menetas menjadi
debar ...
10 months ago
0 pendapat menarik:
Post a Comment